Nama :
Hilman Ramadhan
NPM :
33412482
Kelas :
4ID01
1. Tuliskan karakter-karakter tidak ber-ETIKA dalam kehidupan sehari-hari
(beri 5 contoh dan analisis)
Dalam hidup sosial seringkali kita
memiliki beberapa karakter yang tidak ber-ETIKA dalam kehidupan sehari-hari. Berikut
merupakan beberapa karakter yang tidak ber-ETIKA dalam kehidupan sehari-hari:
a. Tidak sopan dan bertutur
kata yang baik, dalam kehidupan sehai-hari serta terbiasa dengan bahasa
yang kurang baik, kasar di depan umum dan berperilaku buruk terhadap seseorang,
kelompok tertentu atau dalam bermasyarakat. Contohnya mengumpat atau menghina
orang yang tidak mampu.
b. Tidak menepati janji, ketika kita
membuat suatu janji kita harus sebisa mungkin menepatinya karena seseorang
sudah mengharapkan janji kita tersebut. Bila harus dengan terpaksa tidak
menepatinya harus ijin terlebih dahulu dan bukan alansan yang mengada-ada
karena bila kita menepati janji akan membuat kita menjadi manusia beretika.
Contohnya ketika berjanji akan datang ke acara namun tanpa alasan yang jelas
anda tidak datang ke acra tersebut.
c. Tidak menerima atau menghargai
keputusan seseorang dalam suatu musyawarah, dimana seseorang ini tidak menerima
pendapat dari suatu komonitas, kelompok tertentu dan dalam bermasyarakat dan
menganggap keputusanya yang paling benar. Maka seseorang ini dapat dinyatakan
tidak ber-etika dalam suatu musyawarah. Contohnya dalam suatu rapat dia
memaksakan diri menjadi ketua kelompok tersebut padahal banyak yang tidak setuju.
d. Tidak menjunjung
tinggi kejujuran seperti, menyontek, plagiat, memalsukan tanda tangan. Hal
tersebut sangat merugikan bagi diri sendiri maupun orang lain. Selain itu agama
pun melarang tindakan yang tidak dilandasi kejujuran.
e. Menyerobot antrian , menyerobot
antrian merupakan perilaku yang tidak terpuji karena meruginak orang yang
mengantri terlebih dahulu. Contohnya saat mengantri membeli tiket langsung ke
bagian depan antrian dan tidak mengantri. Hal tersebut menunjukan orang
tersebut tidak beretika.
2. Tulisakan
aktivitas tidak ber-ETIKA profesional dalam bekerja sebagai seorang sarjana
teknik industri (beri 5 contoh analisa)
a. Menyalah gunakan jabatan,
seseorang yang menganggap dirinya sebagai pemegang jabatan tertinggi dalam
suatu perusahaan, dengan sikap memanfaatkan jabatanya dalam bekerja seperti
bermalaas-malasan dan memerintahkan bawahanya sesukanya.
b. Subjektif , seseorang yang bersikap
subjektif dalam sebua lingkungan profesional dianggab sebagia tidak ber-etika ,
sebab semestinya yang diterapkan dalam sebuah lingkungan profesional ialah
sikap objektif.
c. Menyalahi
aturan kerja, seseorang dimamna tidak menaati peraturan yang telah disepakati
sebelumnya.
d. Tidak bertanggung jawab terhadap
pekerjaanya, seorang pekerja dituntut profesional dalam bekerja akan teteapi
ada saja terdapat pekerja yang tidak bertanggunnng jawab dengan meninggalkan
pekerjaanya begitu saja pada jam kerja berlangsung.
e. Tidak menghargai waktu, dimana seorang pekerja
profesional bekerja sangat mempperhitungkan waktu karena waktu begitu berharga
bagi seorang pekerja profesional. Apa bila pekerja profesional dapat
memanfaatkan waktu secara cermat maka target kerja akan tercapai dengan hasil
yang sesuai dengan harapan dan udah
3. Jelaskan
pentingnya memahami etika profesi untuk Sarjana Teknik Industri
Etika dalam Sebuah profesi mensyaratkan
bahwa seseorang harus mempunyai keahlian sesuai dengan profesinya. Misalnya saja setelah
tamat sarjana khususnya Sarjana Teknik Industri untuk dapat bekerja kita
dituntut untuk mempunyai keahlian seperti kita dapat melakukan penjadwalan
produksi, pengendalian kualitas dll. Jika kita sebagai lulusan Sarjana Teknik
Industri yang tidak mempunyai keahlian apapun maka perusahaan tidak akan
tertarik. Maka dari itu kita harus lebih memahami etika profesi khususnya untuk
sarjana teknik industri.
4. Jelaskan dan uraikan
organisasi profesi yang relevan untuk prodi teknik industry selain PII.
a. IIE (Institute of Industrial and
System Engineering)
Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.
Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.
b. ISTMI (Ikatan Sarjana Teknik
Industri dan Manajemen Industri Indonesia)
ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.
ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.