NAMA :
Hilman Ramadhan
NPM : 33412482
KELAS :
1ID01
1 Pengertian Zaman
Pra Sejarah
Zaman prasejarah disebut juga zaman
praaksara.Zaman prasejarah dapat diartikan sebagai zaman atau masa ketika
manusia belum mengenal tulisan atau belum ada temuan peninggalan berupa tulisan
pada zaman tersebut di suatu kawasan.atas dasar pengertian di atas,zaman
prasejarah juga sering disebut zaman Nirleka(nir=tidak,leka=tulisan),artinya
zaman ketika manusia belum atau tidak mengenal tulisan.
Setiap bangsa tidak sama dalam meninggalkan
zaman pra aksaranya.Masuknya suatu bangsa kedalam zaman sejarah bergantung dari
adanya penemuan tertulis pertama.Hal ini dapat dilihat dari angka tahun pada
catatan tertulis tersebut.Mesir memulai masa sejarahnya kira-kira tahun
4.000SM.Mesopotamia pada pertengahan tahun 3.000SM memasuki zaman
sejarah,sedangkan India sekitar tahun 2.500SM.
Indonesia memasuki zaman sejarah kira-kira
pada awal abad ke-5.Catatan angka tahun tertua diketahui dari batu-batu
tertulis yang terdapat di sekitar aliran sungai Mahakam di Kalimantan
timur.Berita tertulis yang mengawali sejarah Indonesia tentang kerajaan kutai
dan para penguasanya.
Untuk menyelidiki kehidupan manusia pada masa
pra aksara sangat sulit.Para ahli hanya dapat menafsirkan kehidupan manusia
berdasarkan benda-benda yang ditemukan.Para ahli hanya mampu memberi penjelasan
yang sifatnya perkiraan,baik berdasarkan geologi maupun alat-alat kehidupan
manusia di masa lampau(artefak).
Pembabakan zaman prasejarah berdasarkan
geologi,yaitu:1) azoikum, berumur sekitar 2.500 juta tahun.Pada masa itu kulit
bumi masih panas sekali dan masih dalam proses pembentukan dan belum ada
tanda-tanda kehidupan,2) palaeozoikum, berlangsung sekitar 340 juta tahun.zaman
ini disebut juga zaman primr,3) Mezosoikum, zaman mezosoikum berlangsung
sekitar 140 juta tahun.zaman ini juga disebut zaman sekunder(zaman kedua), 4)
Neozoikum, berlangsung sekitar 60 juta tahun.Zaman ini terbagi dua,yaitu a)
zaman Tersier(zaman ketiga),b) zaman kuerter(zaman keempat).
Zaman kuerter ini merupakan zaman yang
terpenting karena kehidupan manusia mulai ada.Zaman ini dibagi menjadi:a) Kala
Pleistosen(diluvium/Zaman Es/Glasial).Pada zaman ini dari kutub utara mancair
hingga menutupi sebagian eropa Utara,Asia Utara,dan amerika Utara.Pada zaman
ini muncul manusia purba yang disebut Homo erectus.di zaman ini juga hidup
binatang sejenis Stegodon,Leptodos,hippopotamus dan Gibbonepi Machiorodus.b)
Kala Holosen(Aluvium),pada zaman inilah hidup nenek moyang umat manusia yang
disebut Homo Sapiens(manusia cerdas)dan homo Recens(manusia bijaksana).
Pembabakan zaman prasejarah berdasarkan corak
kehidupan ,yaitu:1) Masa berburu dan meramu,yaitu:a) Masa Berburu dan Maramu
tingkat sederhana dan b) Masa Berburu dan meramu tingkat lanjut, 2) Masa
bercocok tanam,dan 3) Masa perundagian.
2 Jenis-jenis
Manusia Purba di Indoneia
Manusia purba adalah manusia yang hidup pada
zaman prasejarah.jenis-jenis manusia purba yang ditemukan di Indonesia,diproleh
dari sumber berupa hasil penggalian fosil dan artefak antara lain (1)
Meghanthorpus Palaeo Javanicus(manusia raksasa dari jawa) adalah jenis manusia
pyrba yang paling purba(tua).Fosil ini ditemukan pada tahun 1936 dan 1941 di
daerah Sangiran(surakarta).Mahluk ini berbadan besar dan diduga lebih banyak
memakan jenis tumbuhan.
Kedua, Pithecanthropus,yang termasuk
Pithecanthropus yaitu: a) Pithecanthropus Erectus,artinya manusia kera yang
barjalan tegak.fosilnya ditemukan di Trinil(tepi Bengawan solo),Ngaw pada tahun
1890 oleh Eugene Dubois, b) Pithecanthropus Robustus,artinya manusia kera yang
besar dan kuat tubuhnya.fosilnya ditemukan di lembah Bengawan solo pada tahun
1936 oleh G.H.R.von koenigswald dan F.Weidenreich,dan c) Pithecanthropus
Mojokertensis,artinya manusia kera dari mojokerto.fosilnya ditemukan di
Perning(mojokerto)pada tahun 1936 oleh 3 orang,yaitu:Duyfjes,G.H.R.Von
Konigswald dan Cokro handoyo.
Ketiga, Homo adalah jenis manusia purba yang
menunjukan sifat-sifat paling mirip dengan manusia sekarang.Yang termasuk jenis
homo yaitu: a) Homo soloensis,artinya manusia purba dari solo.fosilnya banyak
ditemukan di sepanjang sungai Bengawan solo(ngandong,Sambung macan dan
Sangiran).Ditemukan pada tahun 1931-1934 oleh Ter Haar dan Oppenoorth dan
diselidiki oleh G.H.R.Von Konigsweld, b0 Homo Wajakensis ,artinya manusia purba
dari wajak.,ulungagung oleh Van Reis Choten(1888 dan Eugene Dubois.Menurut Von
Konigswald, Homo soloensis dan homo Wajakensis termasuk jenis homo
sapiens(manusia cerdas);b) Homo Australomelanusoid,artinya manusia dari
kepulauan Melanesia Selatan.Diperkirakan berumur 18.000-4.500 SM.Fosil jenis
manusia ini ditemukan di Kyokkenmodinger(bukit Kerang) di Aceh,Sumatra
Utara,dan gua-gua di jawa,misalnya gua sampung(ponorogo0,gua
Prajekan(Tuban),gua Peturuh(bondowoso),serta gua-gua di flores, c) Homo
mongoloid,fosil jenis manusia ini ditemukan di gua-gua dekat lomoncong dan
Sopeng di Sulawesi selatan.Bentuknya mirip dengan rata-rata manusia Indonesia
sekarang namun bukti kehadiran jenis manusia ini masih sangat terbatas yaitu
berupa gigi yang lepas,dan d0 homo Floresiensis,fosil jenis manusia ini
ditemuikan oleh tim dari Indonesia dan Australia pada tahun 2003 di
Liang bua,flores.Hasil temuannya berupa tengkorak,tulang kaki,bagian tulang
panggul,dan tangan.temuan ini diperkirakan merupakan kerangka wanita
dewasa,tinggi badan sekitar 1 meter,dengan volume otak hanya 417 cc,kemungkinan
termasuk homo Erectus Kerdil.Umur diperkirakan 18.000 tahun.Temuan ini
diumumkan sebagai sebuah temuan Sepecies manusia baru,namun masih menimbulkan
kontroversi.
3 Kebudayaan
Kebudayaan(culture) adalah suatu komponen
penting dalam kehidupan masyarakat,khususnya struktur social.secara sederhana
kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu cara hidup. Cara hidup atau pandangan
hidup ini meliputi cara berfikir,cara berencana dan cara bertindak,disamping
segala hasil karya nyata yang dianggap berguna,benar dan patut dapatuhi oleh
anggota-anggota masyarakat atas kesepakatan bersama.
Kebudayaan berasal dari kata Sansekerta
Buddhayah ialah bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau
akal.Demikian,kebudayaan itu dapt diartikan hal-hal yang bersangkutan dengan
budi dan akal dan sebagai keseluruhan gagasan dan karya,yang harus dibiasakan
dengan belajar,besrta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya
itu.(Koentjaraningrat,1984 ;45).Sedangkan menurut selo Soemarjan dan Soelaeman
Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil,karya,rasa dan cipta
masyarakat.Kebudayaan yang berfungsi mengatur manusia agar dapat memahami
bagaimana seharusnya manusia bertngkah laku,berbuat untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya dalam masyarakat.
Kebudayaan adalah kmpleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hokum, adapt istiadat dan
kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat. (E.B.Tylor,1871:175)
4 Sistem Peralatan
dan Perlengkapan Hidup Manusia Purba
Kehidupan manusia pada masa berburu dan
meramu memiliki tahap perkembangan,yaitu dari cara hidup nomaden,semi sedenter
sampai hidup menetap.Mereka hidup dalam kelompok-kelompok kecil antara 20-50
orang atau kelompok.Adapun peralatan yang dipergunakan pada masa ini adalah
peralatan yang terbuat dari (1).batu,misalnya kapak persegi,kapak
perimbas,kapak genggam,gurdi,pisau dan tombak (2).tulang digunakan sebagai alat
tusuk,misalnya belati,sudip,mata kail,dan penusuk (3).Tanduk digunakan untuk
mengrek umbi dan keladi dari dalam tanah.
Pada masa bercocok tanam masyarakat telah
hidup menetap dalam perkampungan perkampungan bersama dan telah mengenal system
bercocok tanam.Adapun jenis tanaman yang dibudidayakan seperti keladi,labu
air,ubi jalar,dan padi gogo,sukun,pisang,kelapa,durian,nanka,duku dan
rambutan.dengan menggunakan paralatan seperti kapak persegi,kapak lonjong,gurdi
dan pisau.sedangkan ketika mas perundagian memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
menggunakan peralatan seperti kapak corong atau kapak sepatu.
5 Sistem Mata
Pencaharian Manusia Purba
Masyarakat pada masa berburu dan meramu
memiliki mata pencaharian berburu dan meramu.Berburu adalah kegiatan untuk
memproleh bahan makanan dengan cara berburu,memasang perangkap,dan menjerat
binatang.Meramu adalah kegiatan untuk mendapatkan bahan makanan dengan cara
mengumpulkan tumbuh-tumbuhan.sedangkan pada masa bercocok tanam masyarakat
telah mengenal perdagangan dengan system barter barang.Barang dagangan mereka
antara lain sebagai berikut: a) Ramuan hasil hutan b) Hasil pertanian c) Hasil
kerajinan seperti gerabah,beliung,perhiasan,dan perahu,d) garam atau ikan laut.
Dalam bidang peternakan masyarakat bercocok
tanam juga mampu menjinakan binatang dan beternak antara lain
babi,kerbau,anjing,dan ayam.Selain itu,dikenal juga pelayaran dengan
menggunakan sampan yang sederhana menelusuri pantai untuk mencari sumber bahan
makanan.Pada masa perundagian mata pencaharian tetap adalah pertanian serta
pelayaran.
6 Sistem
Kemasyarakatan Manusia Purba
Kehidupan masyarakat berburu dan meramu ini
sangat sederhana tetapi mereka telah mengenal system pembagian kerja
gotong-royong,koordinasi dalam pekerjaan terlihat dari upaya memenuhi kebutuhan
hidupnya yaitu melalui berburu dengan sekelompok orang.
Karena populasi pendidik semakin lama semakin
bertambsh,masyarakat bercocok tanam sudah menetap di
perkampungan-perkampungan.Ternyata mereka telah mengenal gotong-royong dalam
kebersamaan untuk menebang hutan,membakar semak,menabur benih,memetik hasil
lading,mendirikan ruman dan menyelenggarakan upacara.Selain tiu,dalam kehidupan
masyarakat bercocok tanam sudah terlihat peran pemimpin(primus interpares0
serta sudah terbentuknya organisasi yaitu desa guna mewujudkan suatu masyarakat
yang menempati suatu territorial tertentu.Pada masa berikutnya selain mengenal
suatu lembaga yang berupa keluarga,desa juga mulai mengenal system kekerabatan
Patrilineal yaitu susunan keluarga yang menarik garis keturunan hanya dari
pihak ayah atau laki-laki dan system matrilineal yaitu susunan keluarga yang
menarik garis keturunan hanya dari pihak ibu atau wanita.
7 Sistem Bahasa
Masyarakat Purba
Pada masa berburu dan meramu diduga hidup
manusia jenis homo erectus dan Homo wajakensis yang sudah mulai mampu
menggunakan atau berbicara dan mengingat sesuatu. Bahasa yang digunakan
masyarakat prasejarah sampai dengan saat ini belum di ketahui secara pasti.Pada
masa hidup bangsa australomelanesid tidak diketahui bahasa apa yang mereka
pergunakan untuk berkomunikasi.para ahli menduga bahasa mereka serumpun atau
mewarisi bahasa naisadha yang dipakai oleh bangsa proto australoid yang pernah
tinggal di India yanhg merupakan pendahulu bangsa australomelanesid yang
tinggal di kepulauan nusantara.Jadi secara umum bahasa yang digunakan oleh
masyarakat prasejarah adalah bahasa melayu austronesia(belum mengenak bahasa
tulis).
8 Sistem Kesenian
Masyarakat Purba
Pada masa berburu dan meramu manusia telah
mengenal seni lukis yang dituangkan pada dinding gua.Beberapa bukti lukisan
dinding diantara lain terdapat di,a) Gua patte di Sulsel terdapat lukisan cap
tangan dan babi rusa.b) gua leang-leangdi Sulsel terdapat gambar berwarna babi
hutan sedang berlari dan lukisan cap tangan.c) Gua jarie dan gua burung
terdapat lukisan cap tangan.d)Dinding gua Seram,papua Barat dan di pulau Muna
terdapat lukisan perahu dan manusia bertopeng.selanjutnya pada masa bercocok
tanam masyarakat sudah terampil(membuat gerabah,anyaman,pakaian dan perahu).
Bahan untuk anyaman dibuat dari
bambu,rumput,dan rotan dengan teknik anyaman dan pola geometrik. Selain
itu,masyarakat ini sudah mengenal pakaian yang dibuat dengan menggunakan
tenunan serat kulit kayu. Lain halnya pada masa perundagian masyarakat telah
mengenal permainan wayang, pembuatan gamelan, teknik membatik serta bentuk
gerabah yang dibuat dengan teknik yang lebih maju dibandingkan dengan gerabah
zaman bercocok tanam. Pengerjaannya lebih halus, lebih tipis karena selain menggunakan
tatah mereka juga menggunakan pelarian ( roda berputar ).
9 Sistem Pengetahuan
Masyarakat Purba.
Pengetahuan yang dimiliki masyarakat
prasejarah pada masa berburu dan meramu masih terbatas karena kehidupannya pun
masih sederhana, masih tergantung padaapa yang disediakan alam, mereka hanya
berusaha untuk memenuhi kebutuhan makanannya saja. Jika dilihat pada masa
bercocok tanam masyarakat sudah mulai mengenal pengetahuan astronomi dan
navigasi seperti angin buritan, angin sekal serta teknologi pembuatan kapal,
karena masyarakat prasejarah pada masa itu sebagai pelaut.
Dengan pengetahuan astronominya. Mereka
menandai bintang sesuia profesi antara lain bintang bintang biduk besar
mayang(berkaitan dengan pertanian). Sedangkan corak kehiupan pada masa
perundagian adalah masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolah logam
diantaranya teknik tempa, teknik cetak lilin, teknik cetak uang.
10 Sistem
Kepercayaan Masyarakat Prasejarah
Kepercayaan yang dimiliki masyarakat pada
masa prasejarah merupakan awal dari kepercayaan yang ada pada masa-masa
berikutnya. Selanjutnya adanya kepercayaan oleh masyarakat berburu dan meramu
terdapat kekuatan alam yang abadi di sekelilingnya di buktikan dengan penemuan
kuburan serta penguburan jenazah di Gua Lawa (sampungan) Gua Sodong ,Bukit
Kerang di Sumatra Utara. Dengan penemuan kuburan itu menunjukan bahwa
masyarakat prasejarah telah memiliki anggapan tentang hidup sesudah mati da
memberikan panghormatan terakhir kepada orang yang meninggal. Pada masa
selanjutnya masyarakat telah mengenal dua macam penguburan yaitu
pertama, Penguburan Primer(Langsung).Dalam penguburan
langsung jenazah orong yang sudah meninggal dikuburkan sekali,atau langsung
dikubur di dalam tanah atau diletakkan dalam sebuah wadah kemudian dikuburkan
dalam tanah dengan upacara penguburan.
Mayat dibaringkan mengarah ketempat roh atau
arwah pada leluhur(misalnya di puncak gunung). Sebagai bekal perjalanan ke
dunia roh, disertakan bekal kubur yang terdiri atas berbagai macam barang
keperluan sehari-hari, seperti perhiasan, periuk, dan barang-barang lainnya.
Kedua, Penguburan Sekunder(Tak Langsung).
Pada penguburan tak langsung mayat pada mulanya langsung dikuburkan dalam tanah
tanpa upacara penguburan. Setelah beberapa waktu hingga tinggal kerangka, kemudian
digali, dibersihkan, dan dicuci, terkadang diberi tempayan/sarkopagus atau
tanpa wadah dikubur kembali dengan upacara penguburan.
Berdasarkan cara-cara penguburan mayat,
masyarakat telah mengenal kepercayaan lain seperti Animisme, Dinamisme, Politeisme,
Monoteisme, Fetisisme., Animatisme, Toteisme,dan Mistik. Di samping itu juga
terdapat benda-beda sebagai penujang upacara seperti: (1) Menhir, adalah sebuah
tugu batu yang didirikan untuk upacara penghormatan terhadap roh nenek moyang;
(2) Dolmen adalah meja batu tempat meletakkan sesajaji yang dipersembahkan
kepada nenek moyang; (3) Sarkopagus adalah peti jenazah yang terbuat dari batu
bulat(batu tunggal); (4) Kubur Batu, Kubur Batu seperti sarkofagus tetapi
dibuat dari papan batu, (5) Punden Berundak, adalah bangunan pemujaan leluhur
yang berupa bangunan bertingkat dengan bahan dari batu. Di atasnya didirikan
menhir; (6) Waruga, adalah kubur batu yng berbentuk kubus atau bulat. Dibuat
dari batu utuh; (7) Arca; dan (8) Nekra Perunggu,adaah genderang perunggu yng
bebentuk seperti dangdng berbalik berfungsi sebagai pelengkap
upacara untuk memohon turunnya hujan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar