Jumat, 21 Desember 2012

KAJIAN KEBUDAYAAN MANUSIA ZAMAN ABAD PERTENGAHAN


NAMA            : Hilman Ramadhan
NPM               : 33412482
Kelas             : 1ID01


KAJIAN KEBUDAYAAN MANUSIA ZAMAN ABAD PERTENGAHAN


Abad Pertengahan adalah periode sejarah di Eropa sejak bersatunya kembali daerah bekas kekuasaan Kekaisaran Romawi Barat di bawah prakarsa raja Charlemagne pada abad 5 hingga munculnya monarkhi-monarkhi nasional, dimulainya penjelajahan samudra, kebangkitan humanisme, serta Reformasi Protestan dengan dimulainya renaisans pada tahun 1517.
Abad Pertengahan merupakan abad kebangkitan religi di Eropa. Pada masa ini agama berkembang dan mempengaruhi hampir seluruh kegiatan manusia, termasuk pemerintahan. Sebagai konsekuensinya, sains yang telah berkembang di masa zaman klasik dipinggirkan dan dianggap lebih sebagai ilmu sihir yang mengalihkan perhatian manusia dari ketuhanan.
Notre-dame de paris, contoh arsitektur dari zaman pertengahan.
Pada masa ini ilmu pengetahuan dan kesenian dimanfaatkan untuk kepentingan religi. Adanya larangan pengeksposan tubuh manusia dan hewan membuat kesenian menemukan teknik abstraksi yang memungkinkan sensasi tercipta tanpa adanya kehadiran bentuk realis.
Pada masa ini pula dibangun sistem Perang Salib untuk mempertahankan pemerintahan Eropa dari desakan pengaruh pemerintahan Islam dari timur tengah. Seorang ksatria (crusade) harus selalu bersedia membela keyakinannya setiap kali terjadi pertempuran dalam perang suci. Karena itulah pemerintahan kemudian menjadi di bawah pengaruh keagamaan.
Seni rupa, terutama arsitektur, yang menjadi puncak era ini adalah aliran Gothic. Sementara pada awalnya, gaya romanesque banyak memberi pengaruh.
Pasukan pada abad pertengahan benar-benar dilatih untuk bertempur. Dengan alat-alat yang sederhana seperti pedang, panah atau tombak. Sedangkan pada pasukan yang menggunakan hewan(mis.kuda, unta) yang biasa disebut kavaleri dianggap sangat berjaya pada abad pertengahan. Tetapi era mereka pudar ketika makin banyak para pemanah (Archers) yang lebih efektif dalam pertempuran. Selain itu tentunya pasukan infantri atau pasukan yang berjalan kaki sepertri ksatria berpedang (swordsman), penusuk (pikeman) dan lain-lain. Ini terjadi karena pada masa itu setiap negara masih bernetuk kerajaan, khususnya di Eropa. Pada zaman dulu belum ada tank, maka terciptalah ketapel (catapult) untuk menghancurkan kastil-kastil atau benteng pertahanan. Ada pula pelempar batu panas/berapi yang disebut Mangonel.




MASA ROMAWI
1. Konteks sosial :
·      Pemerintahan kekaisaran romawi yang mendunia dengan tertib administrasi kependudukan yang kuat serta jaminan akan ketentraman sosial.
·      Pemikiran tentang manusia dan alam menjadi lebih pragmatis, spesifik dan spesialis. Bangsa Romawi lebih tertarik pada ilmu pengetahuan yang teknikal dan aplikatif, seluruhnya diarahkan untuk memperkuat dominasi kekaisaran Romawi.
·      Ide-ide dan pemikiran tentang manusia berkembang subur, bahkan juga ide-ide ketuhanan
2. Pengaruh bagi perkembangan pemikiran tentang manusia:
·      Filsafat yang berkembang memiliki konteks yang lebih terbatas dan spesifik, serta tampak dalam bentuk yang nyata, misalnya ritual religi masyarakat Romawi.
·      Fokus yang dibicarakan :
·               dikotomi aktif-pasif, apakah jiwa (yang menggambarkan manusia) adalah unsur yang aktif dan mandiri terhadap lingkungan ataukah unsur yang pasif dan hanya bisa memberi reaksi.
·               dikotomi passion - reason
·               manusia dipandang sebagai makhluk yang kehidupannya didorong oleh usaha untuk mencari cara ‘menguasai’ keinginan fisik melalui penolakan dunia materiil dan mencari kebenaran dalam alam dan Tuhan (Neoplatonism)
·      Pengaruh pada pemikiran tentang. nilai moral.
·      Pemikiran pada masa Romawi memberi jalan bagi berkembangnya kekristenan.

PENGARUH KEKRISTENAN
1. Konteks sosial :
·      masa penyebaran agama Kristen dengan tokoh Yesus sebagai perwujudan "manusia sempurna" beserta perilakunya yang harus jadi teladan.
·      paham Tritunggal yang mengandaikan x=3x
·      gereja dan para ulamanya berperan penting dalam masyarakat
·      peran gereja menjadi dominan dalam perkembangan intelektualitas di masyarakat, banyak cendekiawan berlatar belakang ulama.
·      secara gradual, gereja menjadi penentu nilai di masyarakat dan berhak melakukan sensor atas tulisan atau ide yang muncul. Gereja juga adalah penyelenggara pendidikan moral. Peran gereja dirasakan kurang memuaskan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, maka muncul universitas-universitas di Eropa yang menawarkan kebebasan berpikir secara lebih luas. Terjadi pertentangan antara gereja dan masyarakat.
2. Pengaruh pada pandangan mengenai manusia :
·      Manusia bukan hanya physical being, tetapi juga spiritual entity. Aspek spiritual tidak diatur oleh hukum alam. Jiwa manusia (soul) ada pada dunia yang tidak nyata (intangible), tidak dapat dibuktikan dengan mata, dan eksistensinya hanya dapat dibuktikan lewat percaya (iman).
·      Menempatkan ide Plato dalam konteks kekristenan
·      Usaha untuk menjelaskan hubungan antara body and soul sebagai suatu dualisme, bukan sst yang harus dipertentangkan, body dan soul masing-masing memiliki fungsi tersendiri.

BEBERAPA TOKOH
St. Agustinus
·      Filsuf pertama pada masa Kekristenan.
·      Tuhan adalah kebenaran yang menciptakan manusia, bumi dan surga. Jiwa manusia adalah image dari Tuhan.
·      Pentingnya eksplorasi spiritualitas sebagai usaha manusia untuk mendekatkan diri pada Tuhan. Faktor materiil tidak penting, rationalitas juga tidak terlalu dapat dipercaya. Maka pandangannya betul-betul merupakan kebalikan dari pandangan natural science yang empiris dan objektif. Hanya melalui transendensi manusia dapat sedekat mungkin dengan Tuhan dan berarti juga sedekat mungkin dengan kebenaran.
·      Sumbangan bagi psikologi : metode introspective. Teknik utama manusia untuk melakukan transendensi.
Dalam psikologi modern teknik ini digunakan oleh beberapa aliran besar seperti strukturalisme (teknik utama untuk menggali jiwa manusia), gestalt, dan psikoanalisa.
Thomas Aquinas
·      Mentransformasikan pandangan Aristoteles ke dalam konsep-konsep kekristenan. Apa yang dikenal sebagai reason oleh Aristoteles diterjemahkan sebagai soul oleh Aquinas. Maka soul adalah sesuatu yang vital bagi manusia, tujuan utamanya adalah memahami dunia, hal yang tidak dapat dilakukan oleh fisik manusia semata.
·      Namun demikian, banyak act dari soul yang membutuhkan tubuh fisik manusia sebagai kekuatan yang dapat mewujudkannya.
·      Sumbangan bagi science/psikologi modern :
·               Pengubahan mutlak dari Aristoteles’ natural science
·               Pengembangan dualisme

Sepanjang masa ini, perdebatan mengenai manusia bergeser dari topik kehidupan yang luas, hubungan antara manusia dengan lingkungannya /alam, ke arah pemahaman tentang kehidupan secara lebih spesifik, yaitu hubungan antara aspek-aspek di dalam diri manusia itu sendiri. Menunjukkan semakin mendalamnya perhatian dan concern awal mengenai manusia itu sendiri. Meskipun demikian, pengaruh kuat gereja menyebabkan pemikiran tentang manusia tidak bebas, dan otoritas ketuhanan tetap dijunjung sebagai otoritas tertinggi.

Perkembangan ilmu Pada Abad pertengahan
Ø Perkembangan pertama renaisans terjadi di kota firenze
Ø Para intelektual dan seniman memiliki kebebasan besar karena mendapat perlindungan dari kutukan pihak gereja
Ø Kota ini dipengaruhi secara bersama oleh bangsawan dan pedagang
Ø Dengan kebebasan besar seniman bisa berkumpul dan mendirikan gilda-gilda seni yang mengangkat nama banyak seniman terkenal
Ø Melahirkan tokoh-tokoh ilmu pengetahuan yaitu:
Bidang teknologi
Ø Johannes gensfleisch (sekitar 1398-3 Feb 1468)
Ø Seorang pandai logam dan pencipta, berkebangsaan jerman yang memperoleh ketenaran bagi percetakan pada tahun 1450an
Ø Karyanya antara lain: aloy logam huruf (type metal) & tinta berbasis minyak, cetakan untuk mencetak huruf secara tepat, dan sejenis mesin cetak baru yg berdasarkan pencetak yg digunakan dalam membuat anggur.

Bidang Astronomi
Nicolaus Copernicus (19 Feb 1473-24 Mei 1543)
Ø Seorang astronom, matematikawan, dan ekonom yg berkebangsaan Polandia
Ø Memgembangkan teori heliosentrisme (berpusat di Matahari) serta tata surya dalam bentuk yangg terperinci sehingga teori tersebut bermanfaat bagi sains
Roger Bacon (1214-1294)
Ø Berpendapat bahwa pengalaman (empirik) menjadi landasan utama bagi awal dan ujian akhir bagi semua ilmu pengetahuan
Ø Tycho Brahe (1546-1601)
Ø Berpendapat bahwa benda-benda angkasa terapung bebas dalam ruang angkasa
Johannes Keppler (1571-1630)
Ø Seorang ahli matematika yang melanjutkan penelitian
Ø Brahe tentang gerak benda-benda angkasa
Ø Menemukan tiga buah hukum, yaitu:
Ø Bahwa gerak benda angkasa ternyata bukan bergerak mengikuti lintasan circle seperti yg dikemukakan oleh Brahe namun gerak itu mengikuti lintasan elip (Orbit semua planet berbentuk elips)
Ø Dalam waktu yang sama, maka garis penghubung antara planet dan matahari selalu melintasi bidang yang luasnya sama
Ø Dalam perhitungan matematik terbukti bahwa bila jarak rata-rata dua planet A & B dengan matahari adalah X & Y, sedangkan waktu untuk melintasi orbit masing-masing adalah P & Q maka P2: Q2 = X2 : Y2
Galileo Galilei (1546-1642)
Membuat sebuah teropong bintang yg terbesar pada masa
itu dan mengamati beberapa peristiwa angkasa secara
langsung
Melihat bahwa planet Venus & Mercurius menunjukkan
perubahan seperti halnya Bulan
Menyimpulkan bhw planet-planet tidaklah memancarkan
cahaya sendiri, hanya memantulkan cahaya dari matahari
Mengamati lintasan batu yang dilempar & menentukan
bahwa lintasan itu berbentuk parabola. Penemuan ini
berguna untuk menentukan lintasan peluru & menjadi
bagian dari teknik peperangan
Bidang Anatomi
Andreas Vesalius
Memperbaiki pendapat dari pendahulunya
(Mondino de Liuzzi & Aristoteles) bahwa mereka
salah berpendapat tentang fungsi jantung &
struktur jantung,
Vesalius menyatakan jantung memiliki 4
ruangan, 2 lobus hati, dan pembuluh
darah berawal dari jantung bukan hati


Tidak ada komentar:

Posting Komentar